Tuesday, May 10, 2011

ISTIQAMAH DI JALAN DAKWAH




Bismillah walhamdulillah....



Hari yang ceria, mentari masih muncul menjengahkan wajah memberi sinar pada hamba Allah. Tunduk patuh pada tadbiranNya tanpa ralat sedikit. Semenjak dua menjak ini ramai yang mengeluh dengan bahang panas yang luar biasa di serata tempat. siang panas, malam pun panas. Seakan sudah hilang nikmat rasa dingin dan nyaman. Sana-sini orang bercakap tentang pemanasan global. Kata kawan saya, syukurlah ini panas di dunia, belum lagi panas di akhirat. Kita di Malaysia panas-panas pun tak cecah 30'c, klu di Mesir katanya dah hampir 40'c panasnya. Saya hanya mengangguk mengiyakan saja bicaranya. Benarlah tu... Baiklah, kita tinggalkan dulu bicara soal panas ni. Mari kita renungkan pulak bahang dari panasnya sebuah gerakan dakwah. Apakah itu dakwah, bagaimanakah jalan dakwah itu? Kita semak sikit-sikit yer, insyaAllah... (^__^)



~ Jalan dakwah adalah jalan yang satu. Di atas jalan inilah Rasulullah SAW dan para sahabat Baginda berjalan. Demikian juga kita dan para pendukung dakwah berjalan dengan taufik dari Allah SWT. Kita dan mereka berjalan berbekalkan iman, amal, mahabbah (kasih sayang) dan ukhuwwah (persaudaraan). Rasulullah SAW menyeru mereka kepada iman dan amal, kemudian menyatupadukan hati-hati mereka di atas dasar cinta dan ukhuwwah. Berpadulah kekuatan aqidah dengan kekuatan harakah. Jadilah jemaah mereka jemaah contoh tauladan. Kalimahnya mesti lahir dan dakwahnya mesti menang walaupun ditentang oleh semua penghuni muka bumi ini.~


(( Syeikh Mustafa Masyhur - Tariquddakwah))




Dakwah bukanlah satu kerja yang senang. Dakwah menuntut para aktivis dan amilinnya untuk mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki berupa pemikiran, harta, waktu, tenaga, jiwa dan raga. Sehingga tidak ada potensi yang dimilikinya kecuali telah diberikan untuk kepentingan dakwah. Cuba lihat sumbangan yang telah kita berikan pada kerja dakwah ini. Kita baru memberikan sisa potensi untuk dakwah, sisa waktu, sisa pemikiran, sisa tenaga, sisa usia, sisa tenaga dan sisa dana. Sehingga hasilnya pun belum terlihat nyata.



Firman Allah SWT dalam surah al-Taubah, ayat 111 yang bermaksud;



"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (Al-Taubah: 111)



Saya bertutur buat diri sendiri, berbisik pada jiwa yang kecil supaya bisa menjadi besar. Saya coretkan di sini sebagai taujihat pembakar hamasah sahabat-sahabat yang sejalan dengan saya. Sebagai anak muda di jalan dakwah, bertatihlah dengan istiqamah dan optimis dengan janji Allah. Setiap ujian Allah ke atas kita adalah untuk melayakkan kita menerima darjat yang lebih mulia di sisiNya. Apakah ada kemuliaan yg lebih baik selain dari menjadi penolong-penolong agama Allah SWT? Mujahid setia yang sabar, redha dan berserah diri, tidak termakan dengan bisikan-bisikan syaitan dan juga hawa nafsu. Ayuh! Bebaskan diri kita dari graviti bumi yang mengajak kita mencintai dunia sehingga melupakan akhirat.





Patut kita sedar bahawa amanah dakwah hanya dapat dipikul oleh orang-orang yang memiliki azimah atau idealisme yang tinggi. Bukan orang yang memilih tujuan yang rendah, senang dengan hidup santai, bertangguh dan rileks, memilih istirehat dan tidak mahu susah. Dakwah hanya dapat dikerjakan oleh orang yang dapat mengalahkan uzur bukan pandai mencipta uzur, berupaya semaksima mungkin untuk terus aktif di medan jihad dan memberikan sumbangan yang terbaik buat dakwah. Hidup seorang da'ie adalah untuk memberi dan hanya akan bahagia apabila dapat memberi di jalan dakwah.



Wahai diri... walau ku tahu kemampuanku tidak setanding para da'ie yang agung, tapi selalu ku pasakkan dalam jiwa, jangan sesekali berdalih untuk terus istiqamah pada jalan ini. Jalan mulia tinggalan para Nabi. Berusahalah menyumbang apa saja dari harta, keringat, idea dan sebagainya pada jalan dakwah supaya Islam itu terzahir dengan gemilang dalam diri, keluarga, masyarakat, negara dan muka bumi ini keseluruhannya. Ayuh sahabat-sahabat, kita dakwahkan daripada apa saja yang ada pada kita.....




No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...