Salam alaik! awak seorang penulis? saya suke bace blog awak. Alhamdulillah. Semoga membawa manfaaat kepada semua... :)
Sekilas membaca, saya tersenyum.... 'Bukan awak... Saya bukanlah seorang penulis, hanya pencoret sahaja. Saya sekadar berkongsi apa yang dirasa. Menzahirkan apa yang terbuku. Saya tidak bertauliah awak... Saya tidak bersijil atau mungkin lebih dahsyat kalau saya katakan, saya tidak mempunyai apa-apa buku pun hasil tulisan saya.' :)
'Tapi kan awak, saya memang bercita-cita besar untuk jadi seorang penulis, dikenali sebagai seorang yang mampu menyusun huruf menjadi kalimah dan membentuk ayat-ayat indah untuk tatapan pembaca. Jadinya dengan sebab itulah, saya berjinak-jinak terlebih dahulu di sini. Mudah-mudahan Allah memakbulkan salah satu daripada sekian banyak impian saya. Segala yang berawal dengan hobi yang sekadar mengisi masa lapang, akan bergerak menjadi impian.' Saya meletakkan noktah dengan bibir yang masih menguntum senyum. :)
Saat menulis ini, tanpa meminta apa-apa santapan, telinga saya dihidangkan dengan sayup-sayup alunan indah lagu BIDADARI dendangan Hijjaz. Latar blog seorang muslimah yang tercapai waktu blogwalking. Bibir cuba digerakkan untuk mengikut alunan melodi, namun sumbang sekali tingkahnya. Saya kembali tersenyum. Ternyata, saya bukan lagi muda untuk menjiwai perkara-perkara yang sebegini lagi. Bahkan tanpa paksa, jiwa lebih senang membiarkan telinga menangkap satu-persatu bait-bait indah dari alunan melodi ini, kemudiannya diserahkan kepada otak untuk dinilai dan akhirnya berkongsi rasa pada jiwa. Terbukti, penjiwaannya lebih berakar daripada sekadar mengalun-alunkannya di bibir. Sekali lagi hati berbisik lembut... Menulis ini memang luas kan?
Baiklah... Tanpa kita alunkan lirik mengikut melodi, kita biarkan saja mata meminjamkan penglihatan kepada akal, lidah meminjamkan lafaz kepada jiwa. Kita biarkan hati merasai sepenuhnya.
Baiklah... Tanpa kita alunkan lirik mengikut melodi, kita biarkan saja mata meminjamkan penglihatan kepada akal, lidah meminjamkan lafaz kepada jiwa. Kita biarkan hati merasai sepenuhnya.
Bidadari, Temanilah resahku... Bidadari, Tenangkanlah jiwaku... Sumpah setia, hidup mati selamanya... Kerana kau isteriku, isteriku tercinta... Pelengkap rusuk kiriku...
Bidadari, jadilah pendampingku... Bidadari, jadilah Sang Setia... Kerna cinta, cinta suci... Ertinya tidak pernah sepi, sepi daripada cubaan yang tak terduga...
Kau umpama bintang utara, penujuk jalan yang terang... Kau beri harapan, saat ku jatuh bangun semula... Kau berikan sakti cintamu, penawar racun berbisa... Dan ikatan kita, cinta abadi hanya di Syurga.
Beruntung sekali pada mereka yang telah dikirimkan Allah Bidadari Dunia sebagai peneman di permusafiran hidup... Syukuri dan hargai apa yang telah dianugerahkan ini. Akhir entry kali ini, sambutlah salam kasih sayang daripada saya yang juga mengimpikan untuk menjadi Bidadari Dunia, peneman pada dia yang telah dipilih oleh Allah. Moga juga, saya bisa menjadi Bidadari terpilih. Sungguh, mujahadah itu pahit kan?
~ OK, sahabat semua... Saya coret, bukan tulis... :)
No comments:
Post a Comment